21 Juni 2012

Lukisan Bung Karno Bisa Berdetak Jantungnya


BLITAR - Lukisan potret Presiden RI ke-1 dikabarkan bisa berdetak persis di jantungnya. Lukisan tersebut kini dipajang di galeri yang berada satu komplek dengan makam Bung Karno, Blitar, Jawa Timur.
Lukisan dipasang dekat pintu masuk Galeri sehingga tampak mencolok bagi pengunjung yang masuk. Berbingkai kayu kelir emas, lukisan berukuran sekitar 1,5×1,75 meter tersebut ditopang penyangga besi sekitar setengah meter dari dinding, sehingga terlihat gagah.
Tak ada yang aneh saat melihat lukisan ini dari depan. Keganjilan baru terlihat ketika pengunjung melihat lukisan dari samping. Kanvas di dada kiri Bung Karno bergerak maju-mundur, menciptakan ilusi degup jantung. Menariknya, ritme degup jantung ini sekitar 60-70 detak per menit, mirip manusia normal.
Staf Galeri Bung Karno Friska Fauzi mengatakan, foto Bung Karno yang berdegup menjadi daya tarik tersendiri. Pengunjung kerap berkumpul di samping lukisan sambil menatap dalam-dalam ke arah dada Bung Karno.
Mohammad Zariul Alim dari Madura sengaja datang ke Blitar untuk membuktikan mitos tersebut. "Yang saya dengar lukisan itu bisa berdetak, jadi saya merasa penasaran," ujarnya, Jumat (6/4/2012).
Pengunjung lainnya, Nur Faizatul Maghfiroh juga ingin membuktikan langsung, tentang mitos jantung di lukisan itu bisa berdetak.
Mitos jantung di lukisan Bung Karno yang bisa berdetak itu memang tersiar luas. Ribuan pengunjung dari berbagai daerah di Jatim, selain berkunjung ke makam juga singgah ke lokasi perpustakaan.
Lukisan itu dibawa dari Istana Bogor oleh Mantan Presiden Megawati Soekarno Putri, untuk memperingati 100 tahun haul Bung Karno pada 2001 lalu.
Untuk melihat kebenaran dari mitos itu, para pengunjug harus antre lama melihat dengan mata jeli tentang kepastian dari mitos tersebut.
Mitos lukisan berdetak di jantungnya tersebut membuat pengunjung ke makam Bung Karno bertambah. Jika pada hari biasa hanya ada sekitar 400 kunjungan ke galeri, sekarang mencapai 600 kunjungan yang berasal dari seluruh Indonesia.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kota Blitar Muh Sidik mengatakan, fenomena jantung lukisan Bung Karno berdetak itu memang tidak bisa dijelaskan dengan ilmu. Ia hanya mengatakan, adanya fenomena itu memang menjadikan keunikan tersendiri.

"Fenomena itu tidak bisa dijelaskan lewat ilmu pengetahuan. Kami hanya melakukan pengelolaan perpustakaan saja, dan tentang mitos ini tentunya menjadikan keunikan sendiri," kata Sidik.

Selengkapnya »»  

5 Penyebab Internet Indonesia Lambat (Dan Mahal)



Hampir tiap hari GadgetGaul mendengar keluhan Gadgeteers mengenai kecepatan koneksi internet yang lambat dan mahal. Keluhan ini tidak bersifat subjektif hanya dari sebagian Gadgeteers di Indonesia. Data dari lembaga riset Akamai menyebutkan kecepatan koneksi internet rata-rata di Indonesia sekitar 772 kbps sedangkan Malaysia 1.7 Mbps, Thailand 3 Mbps, Vietnam 1.5 Mbps, Kamboja 1.2 Mbps dan Laos 956 Kbps. Kenapa internet di Indonesia lambat (dan mahal)?

Pengamatan GadgetGaul selama ini menyimpulkan setidaknya ada 5 penyebab lambat dan mahalnya koneksi internet di Indonesia. Lima hal tersebut adalah :

1) Kondisi geografis yang sangat luas dan medan yang beraneka-ragam
 

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia terdiri lebih dari 13 ribu pulau yang terbentang dalam luas lebih dari 1.9 juta km2. Kondisi ini ditambah dengan medan yang berbukit dan berlembah tentu menjadi tantangan tersendiri dalam membangun infrastruktur internet baik kabel maupun nirkabel.
 

2) Tingginya angka pengguna internet 

Pada Desember 2011, pengguna internet Indonesia tercatat mencapai 55 juta jiwa atau 22.4% dari total populasi orang Indonesia. Dengan angka ini, Indonesia mencatatkan diri sebagai negara dengan jumlah pengguna internet no. 8 terbanyak di dunia dan terbanyak ke-4 di Asia setelah Tiongkok, India dan Jepang. Semakin banyak jumlah pengguna internet yang harus dilayani tentu membuat rata-rata kecepatan internet semakin turun.
 

3) Perang promosi operator penyedia koneksi internet
 

Perang promosi yang terjadi pada operator penyedia koneksi internet akhir-akhir ini memang membuat harga koneksi internet terasa lebih murah bagi konsumen namun dengan itu semakin turun pula kualitas koneksi internetnya baik dari segi kecepatan maupun kestabilan koneksi yang pada akhirnya tidak jadi lebih murah dari sebelumnya.
 

GadgetGaul memilih menyebutnya perang promosi dan bukan perang harga karena mereka perang untuk memenangkan pikiran konsumen bahwa harga koneksi internet mereka adalah paling murah dibandingkan yang lainnya sedangkan harga koneksi internet mereka sesungguhnya tetap sama.
 

4) Harga hosting server lokal lebih mahal dibandingkan di luar negri
 

Untuk mereka yang memiliki web tentu paham bahwa harga hosting server lokal relatif lebih mahal dibandingkan dengan hosting server di luar negri seperti Amerika Serikat atau Singapura. Kecepatan web yang dihosting di server luar negri tentu lebih rendah dibandingkan web yang dihosting di server Indonesia namun demi harga hosting yang lebih murah (bahkan terkadang jauh lebih murah), tidak sedikit pemilik web Indonesia lebih memilih menaruh webnya di luar negri dibandingkan hosting di server lokal.
 

5) Regulasi pemerintah yang kurang efisien
 

Hal ini lebih banyak dirasakan oleh rekan-rekan operator penyedia layanan internet seluler seperti kewajiban membayar Biaya Hak Penyelenggaraan (BHP) ke pemerintah yang dirasa oleh operator terlalu tinggi sehingga membuat hitung-hitungan bisnis balik modal (ROI) dari investasi suatu teknologi misal 3G jadi lebih lambat. Jika investasi operator tersebut belum balik modal (ROI) tentu mereka akan menunda investasi teknologi berikutnya misal LTE / 4G.
 

Saat ini Indonesia memiliki 9 operator seluler dan itu terlalu banyak. Di berbagai negara maju, jumlah operator seluler dibatasi pemerintahnya tidak pernah lebih dari 5 perusahaan. Setiap operator akan mendapatkan spektrum jaringan yang kecil karena harus berbagi dengan operator lain. Hal ini menyebabkan rendahnya kualitas jaringan seluler Indonesia.
 

Bagaimana menurut agan sendiri? 
Selengkapnya »»  
 

analytics

Pengikut

Follow By Email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner


Copyright © 2012 | Blue→ PlatinumTheme Converted into Blogger Template by Shand 's Blog